Bogor, kota dengan lalu lintas terburuk di Indonesia dan dunia

Bogor, kota dengan lalu lintas terburuk di Indonesia dan dunia

Antrian kendaraan di simpang Gadok, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/9/2016).
Bogor berhasil mengalahkan Jakarta. Tetapi untuk sebuah prestasi yang seharusnya tidak perlu dibanggakan. 

Dalam hal kepuasan pengendara, Bogor masuk ke urutan ke dua sebagai kota terburuk untuk berkendara. Bogor mencatatkan indeks 2,15 (dari 10), satu poin lebih tinggi dari kota Cebu, Filipina dengan indeks 1,15 atau yang paling terburuk di dunia. 

Dari survei yang dilakukan Waze, aplikasi navigasi dan lalu lintas, Bogor dan Cebu berada di peringkat ke-185 dan 186 dari total 186 kota di 38 negara. Sementara untuk peringkat pertama hingga tiga teratas kepuasan berkendara terbaik seluruhnya ditempati oleh kota-kota di Prancis: Valence, Tours, dan Lemans. 

Aplikasi ini hanya terfokus di negara dan kota metropolitan dengan jumlah pengguna aktif mencapai 20.000 per bulan sehingga keakuratan data dan perbandingan akan lebih adil. Penilaian ini melibatkan seluruh pengguna dari 38 negara dan 235 area metropolitan. 

Indonesia sendiri memberi sumbangan paling besar untuk perwakilan kota dengan tingkat kepuasan terburuk dalam berkendara, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Denpasar, yang semuanya mendapat nilai merah dengan rata-rata tingkat kepuasan tidak lebih dari angka 4.

Indonesia pun masuk ke dalam peringkat yang terburuk setelah El Salvador, Filipina, Guatemala, dan Panama. 

Indeks kepuasan berkendara yang dirilis Waze ini dilakukan secara tahunan dengan mencantumkan enam indikator, di antaranya kepadatan dan keparahan lalu lintas, keselamatan perjalanan, kualitas dan infrastruktur jalan, kemudahan akses ke SPBU dan parkir, analisis dampak sosial ekonomi, dan perasaan pengguna Waze. 

Dari enam indikator itu, Bogor mencatatkan indeks kemacetan sebesar 3,2, kualitas jalan 2,6, dan ekonomi sosial 1,1. 

Selain enam indikator tersebut, Waze juga menyebutkan penyebab lain buruknya lalu lintas di daerah tersebut adalah karena gagalnya pemerintah setempat dalam pengelolaan lalu lintas. 

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, tak menampik hasil survei tersebut. 

"Bogor memang masih macet. Tahun lalu masih di bawah Bandung dan Denpasar, tahun ini lebih buruk. Ini penting untuk kerja lebih keras lagi terutama reformasi angkutan kota," kata Bima, dalam Okezone, Jumat (16/9/2016).

Meski Bogor terbagi dalam dua wilayah yakni Kota dan Kabupaten, Bima tak menampik predikat terburuk di maksud Waze adalah kota yang dipimpinnya. Sebab, berdasarkan data yang diperoleh Waze melakukan survei di Kota maupun di Kabupaten Bogor.

Waze melakukan itu survei di 12 lokasi di Kota Bogor seperti di Sholeh Iskandar, Yajur, Kebon Pedes, Martadinata, Dewi Sartika, Sawojajar, Pajajaran, Lawanggintung, Merdeka, MA Salmun, Mayor Oking dan di 1 lokasi Kabupaten Bogor yaitu Ciawi dan Gadog. 

Bima menyebut ada empat faktor penyebab utama Bogor mendapatkan predikat lalu lintas terburuk. 

Pertama, karena tidak sebandingnya pertumbuhan kendaraan yang sebesar 13 persen dengan pertumbuhan jalan yang hanya 0,1 persen per tahun. Kedua, pengguna jalan yang kurang disiplin. 

Ketiga, hambatan samping, antara lain Pedagang Kaki Lima (PKL). Keempat, parkir liar.

"Untuk penanganan jangka pendek dilakukan penempatan dan penambahan petugas, penertiban sekaligus penegakan hukum pelanggaran lalu lintas, penertiban PKL, pembangunan flyover Jl Martadinata tahun 2017 dan percepatan Tol BORR (Bogor Outer Ring Road) sekaligus penataan parkir," papar Bima Arya. 

Untuk jangka menengah dan panjang, Pemkot Bogor akan mempercepat proyek pembangunan ruas jalan R3 sebagai jalur alternatif untuk distribusi kendaraan di Jalan Tajur. Ada juga pembangunan flyover Kebon Pedes dan Salmun dan pengembangan koridor TransPakuan. 

Sejak 1 April 2016, Bogor sebenarnya sudah memberlakukan sistem satu arah (SSA) di jalan utama seputar Istana Negara Bogor dan sekeliling Kebun Raya Bogor. 

Sistem satu arah ini ditujukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan juga mengatur rute angkutan umum di sekitar Istana Bogor. Jalan-jalan yang diberlakukan sistem satu arah adalah Jalan Jalak Harupat, Jalan Oto Iskandardinata, dan Jalan Juanda. 

Rute satu arah bisa dilihat dalam infografik yang disediakan Pemerintah Kota Bogor, berikut:
Bogor, kota dengan lalu lintas terburuk di Indonesia dan dunia

sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/bogor-kota-dengan-lalu-lintas-terburuk-di-indonesia-dan-dunia

0 Response to "Bogor, kota dengan lalu lintas terburuk di Indonesia dan dunia"

Posting Komentar